Jumat yang kutunggu


Hari ini aku bangun pagi sekitar pukul 5 dan aku bergegas untuk mempersiapkan UTS Fonologi yang dilaksanakan pada pukul 7, aku pun sampai dikampus pukul 6 dan tak seorangpun ada di galeri maupun gazebo, sekitar setengah 7 ada Hakiki, Mila, Nova dan Ojan menemani, aku masih belum melihat tanda2 darinya sang Mawar Malam yang kunanti-nanti. Hari ini aku mengenakan kemeja merah,puith,biru kotak2 dengan celana hitam dan sepatu converse yang sudah keruh dan kotor ini. Saat aku beranjak naik ke lantai 3, aku berpaspasan dengan dirinya dan membuatku sedikit kecewa lagi, aku salah memperkirakan baju yang ia kenakan entah mengapa aku sedikit menyesal, seharusnya aku sudah menebak baju apa yang ia pakai dihari ini yaitu kemeja putih dengan corak bunga, celana hitam dan sepatu hitam seperti di snapgram miliknya yang bergambarkan bungka, namun pemikiranku berubah saat aku bermimpi tentang dirinya memakai kemeja merah hitamnya, aku menyesalinya.

Setelah uts Fonologi aku bertemu dengannya digazebo psikolog, aku mulai senang sesekali aku menatapnya, aku tak kuat jika terus memandangnya, aku tak tau mengapa rasanya seperti sesak didada, senyumnya, tawanya, giginya, suaranya, harum parfumnya, semua tentangnya. Sekarang aku duduk di belakangnya, sesekali aku meliriknya dan sesekali aku menulis, ya seperti ini lah caraku untuk memanjakan rinduku.

Setelah uts fonologis aku bertemu dengannya lagi digazebo tengah dan aku duduk disebelahnya lagi dan lagi, terus dan terus aku ingin dekat dengannya, memperhatikan dari dekat rasanya memang lebih sulit karena terhalang perasaan ini, dan tak lama semuanya hendak menunju ke kantin Indah dan Elok sudah mengajakku namun sayang aku ada rapat keamanan FBS, aku pun menyuruh mereka duluan. Setelah rapat aku bergegas menuju ke kantin dan ingin melihatnya lagi dan lagi, aku menemukannya dia ada di kantin tengah bersama Ojan, Elok, Indah, Diana dan dirinya, aku duduk di sebelah Elok dan Indah, dan depanku adalah Ojan dan Dia. Sungguh waktu aku duduk dan makan, aku tak bisa makan dengan tenang, aku selalu berpikiran kalau dia menatapku, aku merasa malu jika dia menatapku saat makan itu hanya imajinasiku, saat sesekali aku melihat kearahnya ku lihat wajahnya yang sesekali lucu dan ternyata ia mengisyaratkan ke Elok kalau ia sedang sakit perut, kau tau wajahnya itu lucu, sungguh aku ingin mengabadikan setiap ekpresi yang dia tunjukkan, namun sekali lagi perasaan ku padanya membuatku tidak memiliki keberanian.

Setelah mereka menungguku untuk makan, kami bergegas menuju ke galeri pojok dan duduk, aku diajak Elok untuk mengambil laptopnya di kos elok karena ada masalah dengan microsoftnya dan aku diminta tolong untuk memperbaikinya. Saat perjalan aku menyodorkan beberapa pertanyaan terkait Mawar Malam, aku meminta pendapat tentang untuk memberi Mawar Malam, setangkai bunga mawar setiap minggunya, Elok bilang aku terlalu cepat jika seperti itu, tapi tak apa dan sesegera mungkin mengetahui alamat rumah dan seperti apa rumahnya, selain itu Elok juga bilang kalau tahapan untuk mendapatkan Mawar Malam, yaitu untuk menjadi temannya terlebih dahulu, karena untuk sekarang ini Mawar Malam, sedang butuh teman yang sebanyak2nya dan diriku ini yang sekarang hanya mengenal belum menjadi teman. Ya memang susah untuk menjadi teman karena diriku punya perasaan, susah mencari topik pembicaraan juga menjadi halangan, apa mungkin perasaan ini menghalangiku untuk melangkah maju? .

Sampai dikampus kembali digaleri pojok, sambil memperbaiki laptopnya Elok aku duduk disebelah dirinya dan sesekali kami duduk berdempetan sempat membuatku merasa senang dan sedikit malu bercampur dengan gugup membuatku sulit untuk bernafas. Tak lama kemudian sang Mawar Malam bertanya-tanya dan bingung dengan siapa dia akan berangkat untuk Simulasi MK ke-2, secara spontan aku langsung menawarkan diri, memang aku sudah bersepakatan untuk berangkat bersama Indah, namun saat Mawar Malam tidak ada yang temannya sungguh aku ingin bersamanya, saat aku mengajaknya dia pun langsung menjawab dengan kata iya, akupun merasa senang, amat teramat senang, semua brcampur aduk dengan kegembiraan yang kudapat, bahagia rasanya bisa bersamanya selama 4 jam perjalanan di hari jumat, sungguh hari jumat besok adalah hari yang sangat kunantikan saat ini, bahagia rasanya sejujurnya aku merasa bersalah kepada Indah namun ini semua juga belum tentu aku berangkat bersama Mawar Malam, sedikit membuatku khawatir, karena semua anak yang ikut akan didata oleh sie Korlap dan akan dipilihkan pasangan masing-masing dan aku berpikiran jika aku berangkat bersama Mawar Malam, maka aku harus bilang ke sie Korlap, aku tak tahu harus bagaimana dan kemudian aku mulai dengan Mbak Diana, dan Mbak Diana menyarakanku untuk mengechat Firli dari sie Korlap, tak lama aku chat Firli untuk meminta izin berangkat ke bedengan dengan pasangan yang ku pilih, Mbak Diana yang chat dan dibalas oleh Firli dengan kata lain diperbolehkan, akhirnya jumat yang aku tunggu tak menghilang danrasa kekhawatiranku juga hilang.
Dikarenakan digaleri panas, semua pun berpindah di gazebo dekat asc, dan aku tetap duduk di galeri sambil memperbaiki laptop bersama seseorang pria yang katanya anak FH angkatan tua, aku merasa terganggu dengannya karena yang ia tanyakan ialah perihal teman-temanku menanyakan Diana, Garnita semua teman2 ku, aku menjawab seadanya dan tak lama orangnya pun pergi ke galeri sebelah, setelah itu aku bilang ke Elok untuk mendatangiku dan aku bilang ke Elok kalau laptopnya benar2 tidak bisa, aku bilang untuk memperbaikinya besok dan aku pun ikut pindah ke gazebo agar tidak merasa terganggu, aku sambil tidur dan mendengarkan Ony, Elok dan Mawar Malam aku sambil memejamkan mata, pendengaranku terfokus pada satu suara. Tak terasa aku pun tertidur 15 menit, aku terbangun karena sedikit goyangan kaki ku yang hampir terjatuh, aku melihat Ony tidur, Fachri tidur, dan Elok dan Mawar sedang mengobrol, tak lama sang mawar berpamitan pulang karena sudah dijemput dan Ony pun berpamitan pulang pula. Aku, Elok, Fachri, Mila, dan Nova membeli bakso.

Setelah makan Elok memintaku mengantarkannya untuk mengambil barang di daerah Bronggalan II, saat perjalanan menuju Bronggalan aku dan Elok salah jalan dan menyebabkan perjalanan yang lama, sambil perjalan aku mulai banyak cerita tentang Mawar, Ferna dan Bella atau tentang masa lalu dan berbagaimacam, Elok juga bilang kepadaku untuk jangan "menggebu", Elok awalnya mengira perasaanku pada Mawar ini hanya sebuah permainanku, namun Elok sadar jika aku memang memiliki perasaan kepada Mawar, aku bercerita dari awal beranhkat sampai mengantar pulang Elok, yang kutahu adalah Elok adalah teman terdekat Mawar di kampus, maka dari itu aku mulai bercerita tentang Mawar terus kepadanya dan aku juga bercerita kepada Indah, Mbak Diana dan juga Mila.
Aku tak sabar menunggu jumat....

0 comments:

Post a Comment

My Instagram