Aku hanya ingin memandangnya lebih lama

Pagi ini Senin, 16 Oktober 2017 aku bangun pukul 5.15, teringat hari jumat yang kutunggu, yang tak pernah terjadi, aku sedikit meneteskan air mata . Meskipun jumat depan jadi MK khusus panitia, walaupun aku berangkat dengan Mawar. Jumat besok tidaklah sama dengan jumat yang kutunggu. Maaf air mataku mengalir lagi. Aku mulai berangkat pada pukul set 9 lebih dan berniatan sarapan di kampus bersama teman2. berangkat menggunakan kemeja merah birudongker, celana jeans dan sepatu convers. aku berharap aku bertemu dengan Mawar pada saat pertemuan dengan maba pukul 11. 

Saat perjalanan ke kampus aku berfikir akan adanya hal baik terjadi, aku membawa berkas milik Mawar yang tertinggal di tasku saat hari jumat kemarin. saat aku perjalan aku juga mendapatkan lampu lalu lintas hijau terus menerus dari rumah sampai di kampus, aku berpikir lagi bahkan hari ini mungkin ada hal baik terjadi padaku. Saat sampai di kampus itu pukul 9.45, karena penuh dengan lampu hijau, perkiraan perjalananku hanya 10 menit, secepat mungkin aku menuju gazebo dan ternyata di gazebo tidak ada siapapun, dan aku pun menuju ke lorong lantai 1 duduk dekat ruangan akademik. Pukul 10 Mawar mengirim pesan kepadaku dan mengingatkanku untuk membawa berkasnya, dan aku menanyakan kepadanya kalau dia ke kampus pukul berapa dan dia menjawab sekitar jam 1. kemudian Aku menunggu ada seseorang yang ku kenal lewat, pukul 10.10 ada hapsari lewat mengajakku untuk memasuki kelasnya dan akupun menolak, sesekali aku mengechat Nova istilahnya dia yang lagi kelas tak gupuhi agar menemaniku, karena dia sekelas dengan Mila dan Bima. Tak lama ada Ali, Timbul dan Onny. Aku dimintai bantuan untuk memasang properti untuk FBS karena Ali dan Timbul pukul 10.20 akan ada kelas, aku dan Onny memasang menggunakan tangga yang tidak nyaman. Seleai membantu Onny pukul 11.10, aku langsung bergegas ke kantin dan makan, di kantin aku bertemu Panji dan Hakiki. Mereka menungguku selesai makan dan kemudian menuju kepertemuan dengan maba.

Setelah bertemu dengan maba itu sekitar pukul 1 siang, aku pun ke gazebo bersama Bima dan yang lainnya, aku duduk digaleri dengan Bima dan yang lain di gazebo, tak lama saat galeri tengah sepi semua pindah di galeri. Aku hanya gelisah saat melihat langit mendung dan pukul 1 masih belum terlihat akan kedatangan Mawar, apakah dia kehujanan dijalan, ataukah dia berhenti dijalan karena hujan, lalu bagaimana dengan ayahnya yang mengantarkannya ? aku tak tahu dengan kondisi mendung gelap saat itu, aku hanya menghibur diri dalam kegelisahanku dengan bermain bersama mas Ang dan menjadi hyperaktif, aku sering kali melihat ke arah jalan dan menunggu kedatangannya namun tak ada jawaban atas kedatangannya. Aku lebih gelisah dan mulai mengechat teman dekatnya, Indah yang aku chat. Dan indah bilang kalau pukul 1 dia ada kelas, hatiku sedikit lega saat mendengar jam 1 dia ada kelas. Aku khawatir ada sesuatu saat dia perjalanan ke kampus ternyata dia kelas jam 1. Aku lega jujur aku lega namun sedikit kecewa tidak melihatnya.

Sudah hampi pukul 3, aku menuju ke lantai 3 dan akan mengikuti kelas Kodikologi,  saat di hal lantai 3 aku melihat Mawar, hari ini dia terlihat lebih cantik dari biasanya, berkerudung hitam, berbaju putih dengan garis hitam dan memakai celana hitam juga sandal warna putih. Hal yang belum pernah aku perhatikan sebelumnya, dia terlihat cocok dengan pakaiannya hari ini dengan harum aroma parfumnya yang khas membuatku melihatnya lebih menarik. Dengan sedikit rasa kecewa karena warna pakaian yang aku kenakan hari ini berbanding terbalik dengan apa yang ia kenakan namun aku menyapa dirinya dengan namanya, kemudian dia langusung datang kearahku sembari berkata “endi mas berkasku” aku menjawab “loh awakmu ga kelas ta?” sambil menyodorkan berkasnya ke Mawar, dia menjawab “iya mas, baringene aku ape mudun sek” kemudian aku menanyakan “loh teman2 mu mana ? Elok, Diana dan Indah?” dia menjawab “ga masuk arek2” aku menjawab “owalaahhh” kemudian dia bilang “suwun yo mas” sambil lari menuruni tangga. Aku senang akan pertemuan yang singkat itu, saat sebelum kelas dimulai aku hanya tak bisa diam dan mondar-mandiir didepan kelas menunggu dia balik, hanya karena aku ingin memandangnya, sampai 3 pun dia belum kembali, dan pak dosen sudah memasuki kelas.

Aku sudah memperkirakan dia bakal duduk dimana, aku awal duduk di kursi ketiga dari depan dipojok kanan, karena disebelah kiriku kosong dua kursi, namun aku berubah pikiran dan berpindah kebelakang karena kursi belakang kosong 4 kursi tetap di pojok kanan. Tak lama Mawar datang dengan Hanivah, dia ternyata duduk di tempat yang aku perkirakan sebelumnya, aku tak bisa berpindah tempat karena tempat yang aku duduki sebelumnya tiba2 diduduki oleh Angka, ya aku jadi duduk sendiri, saat itu pelajaran disuruh melihat film dan menganalisisnya tentang naskah Archimedes, aku mencatat hampur setiap hal penting yang ada didalam film tersebut dengan sedikit mood yang agak jelek karena berkali-kali salah memperkirakan. Aku merasa diriku yang sekarang adalah diriku yang penakut, aku bahkan dari belakang tak berani memandang Mawar, aku tak berani mengajaknya mengobrol, maka dari itu aku fokus dalam mata perlajaran yang kurang menarik bagiku. Setelah film selesai diputar aku hampir bisa menjawab semua pertanyaan dari pak dosen, apa mungkin karena hanya aku yang memperhatikan dan mencatat film itu, aku tak tahu, aku hanya merasa aku menjadi bintang saat kodikologi itu. Setelah selesai kelas, aku keluar kelas duluan menuju gazebo dan mengecas hp ku di galeri tengah, dengan perasaan sangat takut entah gelisah entah apa aku tak tahu, aku ingin sekali hari ini aku berbincang dengan Mawar, aku sangat kebingngan hingga aku chat dengan Indah menanyakan aku harus bagaimana, namun semua saran yang ia berikan itu hal yang tak berani ku lakukan, padahal indah hanya menyuruhku mengobrol dengan mawar, namun tak berani. Aku merasa diriku tak stabil. Tak lama semua berdatangan, Bima duduk disebelahku dan yang lain di gazebo tengah, aku melihat Mawar bersama Hanivah dan Angka duduk bersebelahan digazebo tengah, aku ingin sekali mengantarnya pulang, namun banyak orang yang membuatku tak berani menawarkan diri untuk mengantarkannya, disisi lain juga diriku sedang tidak stabil. Dan tak lama aku lihat Mawar pergi ke arah parkiran FIB, kupandang terus. Aku berpikiran bahwa dia akan pulang bersama ayahnya yang biasanya menunggu di depan parkiran FIB. Waktu itu sekitar pukul 3 Aku sedikit lega mungkin karena dia sudah pulang, atau mungkin aku sedikit kecewa dengan diriku yang hari ini.

Setelah itu aku merasa badmood seharian sampai aku pulang malam dari kampus pukul 8, dan saat perjalanan pulangku dipenuhi dengan lampu merah. Aku tak tahu maksud dari hari ini. Aku hanya ingin memandangnya lebih lama.

0 comments:

Post a Comment

My Instagram