Reading
Add Comment
Waktu itu hari Jum'at, 13 Oktober 2017. hari terakhir uts yaitu Teori Sastra. aku bangun sekitar pukul 5 dan mempersiapkan diri untuk berangkat dan masih terbayang dengan hari kemarin untuk tidak jadinya hari ini masih membuatku bersedih. Namun aku masih ingat semalam mengajaknya untuk mengurus kelanjutan kehilangan KTMku ke kampus C, aku berpikiran setiap ia berangkat ke kampus itu diantar jemput oleh Ayahnya membuatkuku berpikiran kalau dia tidak membawa helm, Aku berangkat membawa 2 buah helm, mengenakan kemeja warna biru tua dan putih, bercelana biru muda dan bersepatu converse , seperti biasa aku menebak dan ingin menyamakan pakaian dengan dirinya. Sesampai di kampus aku melewati depan gazebo psikologi, aku melihat dirinya duduk bersama wanda berdua saat itu. kulihat ia duduk bersandar di salah satu tiang yang menyangga gazebo. sangat mencuri perhatianku kemeja putih bercorak bunga itu, dengan celana putih dan kerudung hijau bersepatu hitam feminim, aku salah lagi dalam menebak pakaian seperti apa yang ia kenakan.
Setelah memarkir sepeda, aku duduk di gazebo pojok dekat parkir mobil dekan bersama Mila, Nova, Panji, Ony, Bima, dari gazebo itu aku sesekali memandangnya dan sesekali belajar tentang Teori Sastra sedikit. Sudah hampir jam 7 kami semua menuju ke lantai 3 untuk mengerjakan ujian. Aku tak paham dengan semua teman2 ku, setengah jam ujian berlangsung semuanya sudah keluar dari ruangan, sedangkan aku tidak paham sekali dan berakhir aku jawab dengan jawaban seadanya yang ada di otak ku ini, lalu aku keluar ruangan dan menuju ke gazebo yang sudah dipenuhi oleh anak Sastra Indonesia 2016. Tak lama semua berpindah ke kantin, saat itu aku bersama Mawar dan teman2nya dan menikmati sarapan bersama Mawar, Elok, Indah, Diana, Devi, dan Ojan. semuanya makan hanya Mawar yang tidak makan, mungkin dia sudah sarapan di rumah. Aku memesan mie goreng telur dan telur goreng kesukaanku, sambil menunggu pesananku, aku bermain bersama 2 ekor kucing kantin yang sepertinya sedang sama sama birahi. Sesekali aku menggoda Elok dengan kucing tersebut, Elok memang takut sama kucing yang ku tahu, tak lama Elok menunjukan muka cemberut dan sepertinya dia marah denganku, sambil makan aku sambil menggodanya bersama teman yang lain agar dia tersenyum, dan tak lama dia bilang kalau dirinya tidak dalam keadaan badmood. ya selesai makan kamu pun menuju galeri pojok asc dan menganggur sangat dan aku bingung untuk mengajak Mawar berangkat ke kampus C, semua ujian telah usai yang ada hari jumat yang tak inginkan pulang.
Sekitar pukul setengah 10, Mawar bilang padaku kapan untuk berangkat ke kampus C mengurus KTM ku yang hilang, dia bilang keburu panas ataupun keburu shalat jumat, karena sekalian akan mampir ke MCD bersama Elok, Indah dan Diana, aku senang sekali saat dia mengajak untuk berangkat dan aku langsung berkata “ayo berangkat”, kemudian kami berjalan meninggalkan yang lain dan menuju ke parkiran FISIP. Saat menuju parkiran FISIP kami sambil membicarakan apakah setelah selesai dari kampus C kembali ke kampus atau ikut ke MCD, aku menjawab langsung ke MCD saja, dia kemudian bilang kepadaku kalau dia sebenarnya membawa helm yang dia taruh di parkiran FIB, ia langsung menuju ke parkiran FIB dan menunggu ku disana. Aku bergegas mengambil sepeda motor dan menuju ke parkiran FIB , ia mengenakan masker batik berwarna coklat, dan kami pun berangkat , aku suka momen saat aku berdua bersamanya yang selalu ditemani topik yang hangat yang penuh canda dan tawa bersama, pejalanan pun penuh dengan senyuman dan pembicaraan ditemani dengan panasnya terik matahari .
Sesampai dikampus C, kami parkir di dekat danau sebelah masjid. Kami menuju gedung rektorat, saat Mawar masuk kedalam gedung rektorat dia berkata kepadaku bahwa modelnya seperti di film Harry Potter. Aku hanya meng iyai nya sebab aku tak tahu film Harry Potter itu seperti apa, dia terlihat senang saat bercerita namun aku tak tahu sama sekali tentang Harry Potter. Selesai dari gedung dan mengurus KTM, aku disuruh kembali pada hari rabu ke gedung rektorat. Saat mengambil sepeda aku bertanya ke Mawar tentang dimana aku memarkir sepedaku, bukan berarti aku lupa aku hanya menggodanya, dan ternyata dia memang lupa dimana aku memarkir sepedaku, lucu bukan ? pedahal sepeda motornya terletak disebelah kanannya persis, kami di gedung rektorat tidak lebih dari 20 menit dan dia lupa. itu salah satu sifat lucu nya yang selalu membuatku senyum2 dikala sendiri, sifat yang aku sukai dari dirinya.
Kami pun bergegas menuju ke MCD Delta Plaza, saat perjalanan banyak candaan yang membuatku semakin ingin mengenalnya lebih dalam, sambil ku lampirkan beberapa pertanyaan tentang hidupnya atau sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dibicarakan, namun dia tetap menjawab semua pertanyaanku. Dalam perjalan aku mengajaknya mampir ke pom bensin kemudian ke indomaret untuk membeli 2 botol air minum dan istirahat sejenak di indomaret sekitar kampus A, aku bertemu dengan teman lamaku namanya Reynaldi teman semasa SMA, dia kuliah di UNAIR Perikanan, ia menanyakan celana putih yang aku pinjam darinya pada saat pengukuhan namun sepertinya aku menghilangkannya. Seusai meminum air putih dan istirahat sejenak kami kembali berangkat.
Sesampai di Delta, aku dan mawar menuju ke MCD melewati pintu masuk dari dalam mall, dan kami bertemu dengan Diana, Indah dan Elok. Aku duduk sebelah Diana dan depanku Elok, Indah dan Mawar. Saat itu pukul 11.10 dan suasana saat aku sampai disana sangatlah tengang, kulihat belum ada pesanan sama sekali dan terlebih Elok sedang cemberut dan diam sepertinya dia sedang tidak dalam mood, aku tak tau alasannya kenapa, apa mungkin karena kehadiranku ? atau mungkin yang lain ? aku tak tau. tak lama setelah aku dan Mawar duduk, Elok, Diana dan Indah pergi memesan sesuatu, dan tinggal aku dan Mawar, aku bertanya kepada Mawar “apakah kamu tidak memesan sesuatu ?” dia menjawab “tidak mas” aku kemudian menawarkannya sebuah McFlurry dan bilang aku yang mentraktirnya, dia pun mau sambil mengekspresikan dia sedang senang, aku menuju ke kasir dan memesan 1 buah McFlurry dan 1 ice cream cone vanilla, saat membayar aku baru sadar dompetku menipis, Lalu kuberikanlah kepada Mawar, sambil berbincang tak terasa sudah pukul 11.25, aku meninggalkan semuanya untuk mencari masjid daerah Delta Plaza, awalnya aku keluar Delta dan mendengarkan masjid terdekat namun arah itu malah mengarahkanku ke tempat Skatepark, lalu aku kembali ke Delta dan bertanya kepada satpam dan diarahkanlah aku menuju ke sebuah parkiran mobil RII kalau tidak salah, disana ada shalat jumat berjamaah. Awalnya aku bingung bagaimana aku bisa mengambil air wudhu yang terletak di lantai 1 dan shalatnya di lantai 5 ? dalam keadaan aku memakai sepatu. Dan akhirnya aku melespas sepatuku dan meminjam sandal jepit seseorang yang tidak aku ketahui siapa pemiliknya, aku asal ambil tanpa pamit yang aku gunakan untuk wudhu, apakah dengan seperti itu aku berdosa ?
Selesai shalat jumat aku kembali ke MCD, disana aku tak melihat adanya Elok namun bertambah dengan adanya Alif, kata Indah dan Diana elok pamit pulang duluan karena mau pulang ke kampung halamannya, tak lama setelah aku duduk semuanya memesan minuman lagi dan kentang kecuali aku dan Mawar, uang dalam dompetku yang tersisa 20rb membuatku sedikit kebingungan. Kali ini aku duduk di tengah sebelah kiriku Mawar dan sebelah kananku Indah depanku Alif dan Diana. Aku duduk sebelah Mawar yang aku rasakan adalah rasa nyaman, bisa sedekat ini hari ini. Kami semua sambil bermain UNO berlima. Aku sambil menggoda Mawar mlihat kartu apa yang ia miliki, mengajarinya yang agak tidak mengerti bermain UNO, terkadang dia takut kepadaku terkadang dia welcome juga. Lama sekali kami bermain UNO hingga tak terasa sudah sekitar pukul 2 ntah 3, dan kami cukup bosan di MCD. Kami semua berpindah menuju ke Rooftop namun ditutup, setelah itu Mawar bilang foto2 entah apa maksudnya, ternyata Indah dan Diana mengajak foto di Snapshot kalau tidak salah namanya, mengantri cukup lama lah setengah jam mungkin sambil duduk dekat permainan game dengan lagu anime2 jepang yang diputar berkali2 sempat membuatku bosan, terkadang aku melihat Mawar berjalan kesana kemari mungkin dia juga bosan dengan situasi yang ada. Antrian pun sudah selesai, waktu kami berfoto disebuah kotak kecil yang tak kutahu namanya, Mawar masuk duluan kemudian Indah, Alif dan Diana. Aku menolak untuk ikut berfoto, bukan berarti aku tidak mau, aku ingin sekali seharusnya foto berdekatan dengan Mawar, sungguh aku ingin sekali namun apa daya aku yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang teramat rendah, saat mereka mengajak aku hanya berlari turun 1 lantai karena aku tak mau, tak lama aku kembali naik dan menunggu mereka semua selesai berfoto, saat indah menunjukan foto yang dicetak, kulihat Mawar sedang mekar2 nya, mungkin sedang indah2 nya, foto kali ini berbeda dengan foto yang biasa aku ambil yaitu lucu, imut dan tak pernah siap,namun saat itu dia terlihat cantik, anggun, menarik, semakin membuatku menyesal tidak mengikuti foto tersebut melihat fotonya semakin membuatku mencintainya. Setelah berfoto kami turun kebawah dan Mawar ingin membeli sebuah minuman, yang beli hanya Mawar dan aku, awalnya dia mau mentraktir aku dia bilang sebagai ganti McFlurry yang aku belikan, aku jawab “tidak usah, tadi aku yang traktir” lalu aku berikan uangku dan dibayarlah. Alif berpikiran untuk mencari makan diluar Delta dan disaana kami menemukan sebuah entah apa namanya, tempatnya itu penuh dengan makanan dan minuman seperti rumah makan tapi bukan rumah makan, ah entahlah aku tak tau nama tempatnya.
Aku duduk disebelah Alif dan didepan ku Indah, Diana dan Mawar. Aku dan Alif memesan makanan lebih dahulu dan memesan dikasir, aku dan Alif memesan 2 nasi telur penyet dan 2 es teh manis aku meminjam uang Alif karena uang di dompetku sangat menipis. Saat memesan ibu2 kasir menggoda aku dan Alif, aku dan Alif ada hubungan khusus pikirnya karena apa yang kami pesan sama, padahal aku dan Alif memiliki kriteria wanita yang sama. Setelah kembali ke meja makan, kini Indah, Diana dan Mawar memesan makanan, aku bertanya kepada Mawar tentang apa yang akan ia pesan, dia menjawab “lihat nanti saja ntar juga tau hehehe” dengan nada khasnya yang membuatku gemas akan dirinya. Pesanan akhirnya datang disaat aku bermain game dengan Alif, aku bermain sambil makan, aku melihat Mawar memesan nasi goreng dan esteh manis, dia memberikan potongan telur rebus yang ada di nasi gorengya lalu diberikannya kepadaku saat kutanya kenapa, Indah menjawab pertanyaanku bahwa Mawar tidak seberapa suka telur berbeda denganku yang setiap harinya makan telur. Setelah aku makan tiba2 perutku terasa sakit akan adanya panggilan alam, aku pun mencari kamar mandi dan menemukan kamar mandi ke Delta Plaza dan menuju ke lantai 2 yang jaraknya lumayan jauh dari tempat makan, dan saat kembali ke tempat makan, aku lihat rotasi tempat duduk berpindah, yang awal mulanya tempat duduk ku kini di tempati oleh Mawar, lalu kini aku duduk sebelah Mawar dengan keadaan Mawar ada ditengah antara Aku dan Alif. Kami bercerita banyak saat berada ditempat makan itu, seperti bercerita siapa yang paling menarik di angkatan kami, bagaimana kisah cinta kami, dan banyak sekali kata bijak yang aku keluarkan, karena disaat itu muncul lah sesi curhat yang dimulai dengan Alif dan di ikuti dengan Diana dan aku, aku hanya memberi banyak saran dan banyak kata2 yang dipikirkan secara logika, bukan dari perasaan, kita juga bercerita tentang bagaimana psikopat itu tak terasa sudah jam 8. Dari situ aku merasa nyaman, aku merasa seperti kencan dengan Mawar seharian, dihari itu aku sering sekali memperhatikan wajahnya dari dekat, sering sekali melihat rambut yang keluar dari kerudungnya yang ingin sekali aku benarkan, aku hanya memberitahu Mawar jika rambutny keluar ataupun terkadang aku menariknya dan terkadang pula ia menghindari tanganku, aku merasa nyaman sekali hari itu aku ingin seperti itu setiap harinya, memandangnya dari dekat, maksudku menatapnya dari dekat, memberinya perhatian, dihari itu hari jumat yang tak jadi berkangkat simulasi, aku sangat bahagia.
Pukul 8 kami bergegas pulang, saat menuju di parkiran aku bersama yang lain berpisah, saat aku hendak mengambil sepeda, Mawar berada dibelakangku karena aku lah yang menghantarkan dia pulang. Aku mendengar suara bersin darinya beberapa kali, sepertinya dia mulai sakit mungkin, apa mungkin dia terkena flu ku ? karena seharian aku berada didekatnya dan aku bahkan bersin berkali2, memang hari jumat itu aku memang tidak dalam keadaan fit. Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan mawar maskipun keadaaku sakit atau apapun itu. Saat itu aku bilang kepadanya kalau mungkin dia sakit karena tertular olehku, dia bilang tidak dia bilang mungkin karena cuacanya. Aku tak tahu pasti, mungkin dia sakit karena ku, dia juga bilang kalau mulai pilek juga di hari itu, dan aku bilang kepadanya kalau dia hari ini meminum banyak sekali es. Saat perjalanan pulang seperti biasa banyak canda dan tawa kekonyolan yang dibuat Mawar selalu membuatku tertawa, itulah yang ku suka. Terkadang aku bertanya tentang dia anak keberapa dari berapa saudara, bagaimana keadaan kakinya, seperti jalan mana yang harus ku lalui, seperti tahun lahirnya yang selalu dijawab dengan jawaban tahun 2000 membuatku gemas gemas gemas, meskipun aku tanya serius dia bilang kepadaku kalau “aku ini anaknya penuh candaan, dan gak pernah serius” itu sedikit membuatku berpikir apa maksud dari kata itu. Sebelumnya aku sudah tau gang rumahnya, aku hanya berpura2 tidak tau tempatnya agar topik obrolan tentang jalan yang harus kulewati selalu ada, ada candaan yang aku suka darinya seperti dia bilang “kanan mas bukan belok kiri” itu terlihat biasa saja, nyatanya dia bilang seperti itu saat tengah jalan yang tak ada belokan kanan, hanya ada lurus dan kiri, ada juga candaan yang ku ingat darinya malam itu, dia bercerita kalau ibunya asli bojonegoro dan ayahnya orang surabaya, dan kemudian dia bilang dia anak pakistan, aneh bukan? Aku sempat becanda2 tentang itu ternyata dia jawab memang dia anak pakistan yang artinya “pakis wetan” yang tak lain adalah alamat rumahnya, seperti tu lah yang ku suka darinya gemas akan dirinya. Aku juga bertanya kepadanya jikalau hari jumat besok jadi akan adanya MK panitia, bolehkah aku berangkat bersama mu Mawar? Awalnya dia menolak, lalu ku bilang “akan lebih sulit jika kita mencari pasangan lagi” dia pun menjawab “benar juga, tapi lihat besok jumat aja”. Aku merasa kalau jumat yang tak pernah ada akan tergantikan dengan jumat minggu depan, aku sangat berharap berangkat bersamanya, menjadi orang pertama yang mengajaknya keluar kota menaiki sepeda motor.
Sesampai gang rumahnya dia seperti takut jika ada ayahnya didepan gangnya, karena aku dengar dari temannya kalau ayahnya itu protektif kepada anak perempuannya, dia bilang terimaksih kepadaku lalu masuk gangnya. Aku ingin tau dimana rumahnya, aku pun lewat gang depan gangnya dan menoleh kearahnya, aku sepertinya mulai mengerti rumahnya yang mana. Dan ku ingat bahwa Mawar menitipkan kertas berkas di tasku, tapi saat aku chat dia tidak membalas, ingin ku hampiri rumahnya tapi terlalu banyak orang, dan itupun udah jam setengah 9 aku tak tahu itu penting atau tidak, kutunggu 10 menit dia tetap tak menjawab chatku, dan aku pun pulang kerumah. Sampai dirumah tak lama ia membalas dan menitipkannya kepadaku, dan menyuruhku membawa hari senin.
0 comments:
Post a Comment