Reading
Add Comment
Dimulai dengan pagi yang cerah, kumulai berangkat ke kampus dengan keadaan tak sadar akan kehilangan KTMku, aku berangkat pukul 06.50 dan sampai dikampus pukul 07.10, aslinya aku berangkat pukul 06.25 saat pertengahan perjalanan aku lupa membawa KTMku dan pulang untuk mencarinya, sesampai rumah aku baru sadar akan KTM yang mungkin terjatuh, teringat kemarin saat selesai uts kodikologi aku menaruh KTM di saku kemejaku, dan saat melakukan rapat FBS aku melepas kemejaku dan menyelempangkan ke pundakku sambil berjalan kesana kemari, mungkin saat itu terjatuh. Saat sampai dikampus aku hanya duduk di hall lantai 3 dan menanti teman2ku keluar ujian, hari ini aku tidak mengikuti ujian Morfologi karena berhalangan dengan hilangnya KTMku, setelah melihat satu persatu anak keluar, aku diajak Mila menuju ke kantin bersama yang lainnya, saat di kantin aku merasaan tidak mood dan aku kembali kegazebo, saat digazebo aku melihat sosok yang ingin aku lihat setiap hari yaitu Mawar bersama teman2nya, aku merasa senang karena celana yang aku kenakan hari ini sama dan baju yang berwarna tidak berbeda jauh. Mawar mengenakan kemeja berwarna Merah muda, berkerudung hitam dan bercelana hitam, bersepatu hitam sedangkan aku mengenakan kemeja merah kotak2, bercelana hitam, dan sepatu converse. Entah kenapa aku merasa tebakanku selalu salah setiap harinya namun mungkin aku mulai mengerti rotasi pakaian tiap harinya, memandangnya saja cukup membuatku senang. setelah itu aku menuju ke bagian kemahasiswaan untuk mengurus UTS ku yang diadakan jam 11 yakni Statistik, aku mendapat surat kehilangan KTM, bagian kemahasiswaan menyuruhku kembali nanti pukul 1.
Setelah itu aku kembali ke gazebo dan tak lama Fiyan, Alif, dan Fachri mengajakku ke kantin dan aku mengajak teman2 Mawar dan mereka bilang untuk menyusul, sesampai di kantin aku tidak mood membeli apapun dan akupun mencari bahan untuk ujian statistik mendatang karena ujiannya bersifat openbook, aku dan Alif meminjam catatan dan memfotokopinya di fotokopi sastra, alif menunggu fotokopi sedangkan aku sesekali mengintip dari belokan asc untuk menandang Mawar yang sedang indah2 nya, akupun terus memandangnya dan tak lama alif selesai dan kembali ke kantin untuk membeli makan, kami pun makan sambil bermain game. disaat aku selesai makan Ony meneleponku untuk menawarkan fotokopi statistik yang lengkap, akupun langsung menuju fotokopi sastra dan diberikanlah fotokopi tersebut, kemudian aku menuju ke gazebo seesekali menggoda Mawar dengan menendang sepatunya dan kembali ke kantin untuk kembali bermain Mobile Legend, tak lama aku melihat Mawar dan teman2nya menuju ke kantin bagian tengah, akupun hanya memandangnya terus dari jauh, sesampai aku tidak kuat dan ingin memandangnya dari dekat, aku yang sudah kenyang ini berpura2 lewat dan memesan sebuah minum lagi yng berporsi jumbo ditempat yang jarang kubeli, aku beli minum hanya untuk alasan melihatnya dari dekat, meski hanya lewat sebentar rasanya membuatku tenang. setelah minumanku habis akupun kembali ke gazebo, awalnya aku tak hendak ke gazebo tapi melihat tempat duduk yang Mawar duduki telah penuh akupun pergi kegazebo.
Aku duduk digazebo sambil megecas hp dan sesekali mengechat Indah menanyakan dimana dirinya yang bersama Mawar, Indah membalas pesanku kalau mereka sedang mengosip, dan jam 10.45 aku naik ke lantai 3 untuk ujian statistik dan belum melihat Mawar lagi. saat ujian dimulai akupun tak tahu sama sekali, aku hanya bisa mengerjakan 1 nomer dari 3 soal. itupun yang aku kerjakan hanya opsi a,b dan d. terlalu lama memikir tak sadar sudah jam 12.15 dan banyak yang sudah selsai, akupun langsung turun dan kembali kegazebo, aku melihat mawar duduk di galeri pojok dekat cendela kamarmandi wanita lantai 1 bersama Indah, diana dan Alif. aku duduk didepannya sambil sesekali memandang dan memalingkan wajah sambil belajar morfologi, dia juga bercerita kepadaku jika pernah kehilangan KTM, kumai bilang kepadaku ada susulan pukul jam 1 makannya aku sambil belajar, tak lama ternyata Mawar ada pelatihan medis untuk MK, ia berangkat bersama Winda yang sekalian winda mau kembali pulang ke kos, dan merekapun berangkat, sejujurnya aku ingin sekali mengantearnya tapi ada daya aku, siapa aku, aku sadar diri aja. aku dan kumai pun menuju ruangan akademik dan tak ada orang, kami kembali kegazebo dan kembali keakademik lagi pukul set2 dan jam2 tetap tak ada orang, dan akhirnya ada orang di bagian akademik dan bilangtidak boleh susulan, kemudian kumai menghubungi dosen matakuliah morfologi yang bernama pak Jalan, Pak jalal untk tanya ke pak Lutfi, aku dan kumai menuju ke pak lutfi dan pak lutfi ternyata ada rapat. kumai kembali ke gazebo sedangkan aku kemahasiswaan untuk menunggu orang kemahasiswaan dan mengabil surat, dari jam 3 sampai jam setengah 4 aku ditemani dengan Hapsari dan Mbak Diana dan mas Ang, kami bercanda dan diriku ini yang banyak pikiran sesekali kumat untuk muntah, terkadang aku menghibur orang sekitar dengan kekonyolan dan kebodohanku, atau mungkin aku menghibur diri sendiri ? tak lama kumai pun mendatangiku dan menanyakan tentang uts susulan morfolgi tak lama ada pak lutfi masuk ke ruang kemahasiswaan tanpa kusadari, saat pak lutfi keluar aku menanyakan untuk ujian susulan dan jika kt hilang pak luthfi bilang untuk minta surat polisi dan ternyata surat yang kutunggu itu adalah surat yang telh diberikan waktu siang. tak lama aku kembali duduk dan bergurau dengan Mbak Diana dan Mas Ang dan Mbak Irma yang baru saja ku kenal, tanpa kusadar Mbak dDiana mengechat Mawar menggunakan ponselku dan mengajaknya untuk mengantarkanku ke Polsek mengurus KTMku, tak lama ada balasan dari Mawar dengan jawaban "iya". aku tak menyangka kalau dia bakal menyawab iya, aku terlalu senang, senang sekali, aku ingin mmengucapkan terima kasih kepada Mbak Diana namun aku tak bisa mengucapkannya, Mbak diana pun menyuruhku untuk cepat berangkat dan aku bergegas menjemputnya dikosnya Diana (didi).
Sesampai kosnya didi aku dan Mawar langusng berangkat, aku tak tahu arah mana yang akan ku tuju, namun Mawar meberiku arah menuju ke Polse Sukolilo. saat perjalanan aku sangat senang sekali, aku tak bisa menulis semua percakapanku dengannya disini, karena setiap percakapan yang aku lanturkan kepadanya semuanya sangat sangat membuatku senang, seperti membicarakan bagaimana ktmku bisa hilang, bagaimana dulu ktm Mawar bisa hilang, bagaimana besok hari jumat apa aku harus memakai sepeda ini apa itu, sambil bercanda masalah jalan mana yng harus kulewati, aku sangat senang, sangat sangat senang, tak bsia ku ungkap lagi dengan kata, semuanya berinti aku senang saat berdua dengannya. Sesampai di polsek sukolilo kami mengantri sambil banyak berbincang seperti membicarakan masalah orangtuaya yang mengijinkannya untuk simulasi MK hari jumat besok, dia belum ijin keluar kota besok jumat kepada ayahnya, ataupun mengapa kakinya bisa sakit, sejak kapan sakit, dan membicarakan tentang dirinya banyak , dia yang tak pernah keluar kota bersepeda motor, dia yang ingin merasakan keluar kota naik sepeda motor, aku sangat ingin mengajaknya keluar kota bersepeda motor lama sambil melihat pemandangan sekitar menikmati perjalanan, bercerita bagaimana bedengan itu, bercerita tentang menebak ulang tahun masing2, meskipun aku tak tahun bulan dan tahun apa dia lahir, namun dia tahun berapa umurku dan tanggal buln lahir melalui surat ketterangan polisi, akku senang bahagia sngat, aku ingin saat2 seperti itu terus menerus dalam hidupku, bersama Mawar Malam, saat perjalanan kembali ke kampus pukulsetengah 7, dia mengajakku ke MCD sambil bercanda gurau tentang gojek, aku mengiyai nya dan aku akan mentraktirnya, awalnya dia mau hanya drive thru namun jaraknya untuk berputar balik cukup jauh, dia berubah pikiran untuk lain kali saja karena kepepet dengan rapat MK pada pukul 6, sampai kampus sekitar pukul setengah 7 lebih ternyata Mawar ditunggu teman2 nya dan kami bergegas dibelakang perumdos parkiran.
Saat aku duduk, Ojan memberitahuku bahwa MK akan ditiadakan. aku terdiam, diam, diam, diam. memutar balik apa yang telah aku bicarakan bersama Mawar kemarin, tadi, dan semuanya. jika mk ditiadakan maka otomatis Jumat yang kutunggu akan ditiadakan, simulasi yang aku rencanakan berangkat bersama Mawar pun ikut hilang, aku merasa seperti semuanya jadi hampa, kosong, semua yang kurencanakan dengannya telah hilang, hancur bagai mimpi malam hari. setelah mendengar itu akupun hanya bisa menahan tangis ku, sampai ditengah rapat ada yang bilang kalau MK masih ada tapi hanya untuk panitia saja, dan aku berpikir masih ada harapan untuk mengajaknya keluar kota bersama dan untuk keinginannya untuk keluar kota bersama teman2nya, aku berpikir masih ada harapan. sampai rapat berakhir aku menanyakan ke Ivandi, Bima, Angka dan Sefri yang katanya MK untuk panitia itu masih belum jelas, yang jelas besok jumat tidak ada simulasi, semuanya masih tidak jelas, akuhanya bisa menahan tangis, menahan dan menahan. setelah rapat dibubarkan aku menuju kegazebo bersama Ony dan Arin dan dibelakangku ada Mawar dan teman2nya. aku hanya pura2 tak tahu. Aku duduk digaleri bersamaMas Ang dan mbak yang tak kujetahui namanya yang sedang mencari Mbak diana, dan di gazebo ada Fiyan, Rie, Ony, Arin, Angka, Alif itu suara yang ku dengar. Aku hanya menunduk menahan airmataku sesekali mas Ang menyakan kenapa aku dan memutar lagi mellow, aku memperhatikan Mawar dan teman2nya yang berjalan mungkin mau pulang. tak lama mas Ang pergi aku pikir mulai sepi tak apa untuk aku menangis, dan ternyata aku mendengar suara Mbak diana disaat aku menangis sedikit, saat mbak Daiana menanyakan adapa denganku, aku hanya menjawab tak apa, aku tak apa, aku hanya sedang menguap. tak lama mbak Diana meninggalkanku dan bilang akan memanggilakn Hapsari dan tak lama pula aku mulai menangis, berawal dari tangisan biasa tanpa suara yang lama2 makin keras dan mengundang Angka yang datang dan duduk disebelahku dan menanyakan kenapa aku, ada apa denganku, aku hanya diam dan menjawab aku takapa, tak lama yang lain datang disekitarku, akumerasa malu dan bagaimana lagi aku hanya tak kuat, aku menangis dengan keras sampai senngukan yang kutahan, tak lama ada Mila yang tiba2 menarikku langsung dan membawaku ke gazebo sebelah dengan paksa, aku masih tak bisa berhenti menangis, Mila terus menghiburku dengan ceritanya, dengan pembicaraannya, sedikit demi sedikit aku mulai merasa nyaman, dan tenang, dia bilang datang karena diberi tau dengan Mbak Diana, aku merasa bersyukur dengan kedatangannya Mila, dia terus meyakinkanku sampai aku benar2 tenang. aku masih memikirkannya, sampai sekarang masih memikikannya, sampai dirumahpun aku masih menangis lagi, apakah masih ada waktu? kesempatan? bersama mawar yang kuinginkan. mungkin aku terlalu egois maaf, aku juga berpikiran apa aku ini terlalu memaksa, apakah aku tak mengerti dengan kondisi kakimu yang sedang sakit, aku memang mengkhawatirkanmu tapi aku juga ingin memenuhi keinginanmu terlebih denganku, orang yang menyukaimu barangkali mencintaimu mulai saat ini.


0 comments:
Post a Comment